Minggu, 26 Juli 2015

Perlukah anda memproteksi Flashdisk dari serangan virus?

Sering saya jumpai orang yang bertanya cara memproteksi flashdisk dari virus agar data penting (seperti skripsi!) yang mereka simpan di dalamnya aman tidak terhapus, tidak disembunyikan (seperti yang dilakukan oleh virus shortcut), maupun "disandera" (yang menjadi fenomena akhir-akhir ini dengan adanya ransomware). Dan mereka juga mengeluh flashdisknya selalu pulang membawa "oleh-oleh" saat dicolok kembali ke PC mereka. Di sini saya melihat ada 2 kesalahpahaman mendasar yang akan saya luruskan dengan harapan agar anda tidak perlu kuatir dengan ancaman virus terhadap flashdisk anda.

Yang pertama adalah anggapan bahwa flashdisk dapat menjalankan program. Program, seperti antivirus, memerlukan CPU, RAM, dan sistem operasi agar dapat dijalankan. Semua persyaratan ini tidak dimiliki flashdisk karena flashdisk hanya media penyimpanan data saja. Jadi sistem proteksi seperti antivirus yang memproteksi PC anda tidak mungkin dapat diterapkan ke dalam flashdisk.

Sebagaimana halnya antivirus, virus juga pada dasarnya adalah sebuah program. Program tidak dapat berjalan sendiri tanpa ada yang menjalankannya. Umumnya penularan virus ke PC melalui flashdisk berawal ketika seseorang menjalankan program di dalamnya. Terkadang orang tersebut tidak menyadari yang ia double click itu adalah sebuah program karena ada virus yang dapat menyaru sebagai file dokumen dengan nama file dan ikon yang sama dengan file data yang ia miliki. Satu tips untuk menghindari trik ini adalah dengan mengubah tampilan Explorer ke Details Mode saat anda mem-browse isi flashdisk agar anda dapat membedakan tiap file di dalamnya berdasarkan tipenya, seperti pada gambar di bawah ini.

Explorer list in details mode

Selain itu, Windows memiliki satu fitur yang dapat anda manfaatkan untuk mencegah program (termasuk autorun.inf) yang berada di flashdisk dapat dijalankan: Software Restriction Policies. Dengan menggunakan fitur ini anda dapat mengatur hanya program-program yang berada di dalam folder tertentu saja yang dapat dijalankan, sehingga anda tidak perlu ambil pusing meskipun ada virus di dalam flashdisk anda karena virus yang tidak dapat dijalankan tidak akan membahayakan PC anda.

Yang kedua adalah kebiasaan orang menggunakan flashdisk untuk menyimpan data penting di dalamnya. Flashdisk sejatinya hanya digunakan untuk menyimpan data yang ditransfer dari satu PC ke PC lain secara sementara. Data yang ada di dalamnya adalah data yang anda kopi baik dari PC anda sendiri maupun dari PC orang lain (atau dari internet), sehingga bila data tersebut hilang atau rusak anda masih dapat mengkopi kembali dari sumbernya. Jangan gunakan flashdisk untuk menyimpan data yang tidak ada backup-nya.

Bila anda ingin menyimpan data yang penting gunakan harddisk eksternal atau flashdisk khusus untuk itu dengan catatan harddisk maupun flashdisk ini jangan anda gunakan di PC lain yang tidak bisa anda jamin keamanannya. Dan di jaman sekarang di mana hampir setiap PC terkoneksi ke internet, anda juga dapat memanfaatkan layanan penyimpanan data secara online untuk menyimpan data penting sehingga anda dapat mengaksesnya di mana saja.

Semoga dengan artikel ini anda menjadi mengerti bahwa proteksi flashdisk terhadap virus itu tidak diperlukan bila anda menjalankan tips-tips di atas.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar